Budidaya Rumput Laut Pdf Viewer
Kondisi budidaya dan pengolahan rumput laut di Indonesia masih menyimpan berbagai kendala dan tantangan, terutama menyangkut masalah produktivitas budidaya rumput laut di Indonesia yang masih rendah. Masalah lain adalah masih rendahnya pengolahan rumput laut menjadi agar dan karaginan di Indonesia. DOWNLOAD PDF. Recommend Documents. TEKNOLOGI BUDIDAYA RUMPUT LAUT DENGAN METODE VERTIKULTUR Penulis: Petrus Rani Pong-Masak, S.Pi.,M.Si Nelly Hidayanti Sarira.
Panduan Lengkap Cara Budidaya Rumput Laut Yang Bernilai Ekonomi Tinggi Rumput laut atau Seaweed merupakan salah satu jenis ganggang, ganggang sendiri dibagi menjadi beberapa kelas yakni ganggang hijau biru atau cyanophyceae, ganggang hijau atau chloropheceae, ganggang merah atau rhodophyceae dan ganggang coklat atau pheaceophyceae. Ganggang hijau biru dan ganggang hijau banyak hidup di perairan tawar sedangkan ganggang merah dan ganggang coklat banyak tumbuh di perairan laut dan ganggang ini dikenal dengan rumput laut. Ganggang merah sering dimanfaatkan untuk bahan baku dalam industri agar-agar, fulcellaran, carragenan serta berbagai produk lainnya sedangkan Ganggang coklat (rockweed atau rumput karang) dimanfaatkan dalam industri alginat. Rumput laut meupakan rumput yang tumbuh melekat pada substrat yang terdapat dalam laut seperti karang, bebatuan dan juga bangkai kulit karang. Kini banyak orang yang tinggal disekitar pantai banyak melakukan budidaya rumput laut, Di indonesia setidaknya ada sekitar 555 spesies rumput laut, dan ada sekitar 55 spesies rumput laut yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi seperti Gracilaria sp, Eucheuma sp, dan Gelidium. Berikut adalah cara budidaya rumput laut.
Faktor Teknis • Kelayakan Lokasi Buddidaya Lokasi budidaya rumput laut yang baik adalah lokasi yang memiliki pergerakan air yang cukup yaitu 20cm-30cm/detik, tidak memiliki gelombang yang kuat, bebas dari pengaruh angin topan, bagian dasar perairan terdiri dari pasir dan bebatuan serta bebas dari lumpur, saat surut air masih memiliki kedalaman sekitar 30cm-60cm, memiliki kejernihan air sekitar 5 cm, air memiliki suhu sekitar 20°C-28°C dengan fluktuasi harian maksimal 4°C, memiliki slinitas sekitar 28 hingga 34. Air memiliki pH sekitar 7 hingga 9, air terbebas dari bahan kimia, lokasi budidaya bebas dari ikan ataupun hewan air herbivora lainnya, lokasi mudah dijangkau, terdapat sumber tenaga yang cukup, serta bahan pendukung seperti benih, bambu dan lainnya mudah diperoleh.
• Temperatur dan Sanitasi Sebaiknya air laut memiliki temperatur sekitar 27°C – 30°C. Apabila terjadi kenaikan temperatur maka akan terjadi adanya uliment dan meliputi epiphyt, sehingga tanaman akan rontok. Sedangkan sanitasi air sangat bergantung pada faktor penguapan, serta ada tidaknya sumber air tawar. Untuk menghindari sanitasi yang buruk sebaiknya lokasi budidaya rumput laut jauh dari muara sungai untuk menghindari endapan lumpur.